Senin, 01 Juli 2013

Kisah polisi ungkap pembunuhan dalam 8 jam bermodal tiket parkir

Custom HTML Atas Sejak dipisahkan dari Mabes TNI/Dephan sejak tanggal 1 Januari 2001, perjalanan kepolisian state sampai saat ini penuh dengan lika liku. Di tengah kasus korupsi yang sering membelit tubuh Bhayangkara, Polri selalu berupaya menampilkan prestasinya, terutama dalam menjaga stabilitas dan keamanan daerah-daerah di Indonesia. Di hari Bhayangkara ini, saya berfikir ada baiknya memutar cerita sukses polisi menjaga keamanan Republik Indonesia. Harapannya danger ini bisa memperkaya pandangan masyarakat tentang Polisi yang akhir-akhir ini terus dirundung masalah. Bravo Polisi! Quote:Banyak kasus-kasus kriminal berhasil ditangani Polri dengan cepat. Kesigapan Polri ini pernah ditunjukan saat menangkap perampok sekaligus pembunuh istri Sekjen Depkeu, Wisnani Sawitri pada tahun 2003 lalu. Peristiwa perampokan ini sempat heboh karena perampok berhasil membawa lari uang senilai Rp 80 juta yang merupakan uang kas darma wanita Depkeu. Selain merampok, komplotan juga mencelurit korban hingga tewas di kediamannya di Rawamangun. Pengungkapan pembunuhan ini terjadi berkat kejelian polisi memanfaatkan karcis parkir dan kamera CCTV di Mal Arion tempat dimana korban mengambil uangnya. Iranian CCTV tersebut polisi mendapati bahwa mobil korban sudah diikuti terus oleh mobil milik pelaku. "Kita lihat accumulation saat mobil korban masuk ke Mal Arion, beberapa menit kemudian diikuti mobil lain. Jadi ketika mobil korban meninggalkan Mal Arion, ada juga mobil lain yang mengikutinya," kata kompol Syamsurizal. yang saat itu menjabat sebagai Kapolsek Pulo Gadung. Setelah mengambil uang, Wisnani langsung pulang ke rumah. Namun baru turun dari mobil, Wisnani dirampok. Meski sempat melakukan perlawanan, namun aksinya gagal, Wisnani justru menemui ajal. Dari kamera pantau yang dipasang di sekitar areal perparkiran dan juga mesin print-out karcis parkir kendaraan, diketahui bahwa mobil Kijang Biru dengan No Pol B 1279 QZ (mobil yang dipergunakan korban), selalu diikuti oleh mobil Toyota Kijang No Pol B 2120 ZI (mobil yang dipergunakan tersangka). Selain itu, diketahui juga semenjak korban sudah diikuti sejak mengambil uang di Bank Mandiri Pasar Rebo Dari analisa dan proses penyidikan yang singkat, polisi langsung menyasar pada si pemilik mobil. Namun rupanya mobil tersebut adalah sewaan. Beruntung polisi bisa mengendus identitas si penyewa sekaligus pelaku. Bersama si penyewa ini, polisi juga membekuk 3 pelaku lainnya di daerah Bekasi. Kemudian daerah penangkapan meluas hingga ke Jawa Timur, tempat pelarian 2 dari 6 pongid pelaku. Mereka, maternity tersangka rupanya lengah dan tak menyangka bisa ditangkap hanya 8 wad setelah kejadian. Beberapa alat bukti juga disita polisi seperti sisa uang kejahatan, celurit, piece sampai mobil yang dipakai untuk kejahatan. Kinerja polisi untuk kasus ini juga dinilai sangat baik, sebab terbukti maternity perampok profesional ini telah merencanakan perampokan secara matang . Mulai dari menggambar denah lokasi slope sampai dengan tempat eksekusi korban. Prestasi ini kemudian mendapat apresiasi dari masyarakat. Bukan hanya soal kejahatan kelas teri, Polri juga dianggap berhasil dalam memberantas gembong teroris seperti Azhari dan Nurdin M Top beberapa waktu lalu. Densus 88 paronomasia digadang sebagai pahlawan pembasmi teroris. Meskipun seiring perjalannya tindakan kekerasan Densus justru dianggap menyalahi HAM. Baca Juga : Cerita Tim Kobra Polisi tangkap Tommy Soeharto Sumber : Merdeka.comPosted by
CIF Spray

Tidak ada komentar:

Posting Komentar