Senin, 15 Juli 2013

4 Pelajaran Penting Dari Arsenal Buat Indonesia

Custom HTML Atas Kalah dengan skor mencolok, permainan tak berkembang, dan tanpa perlawanan itulah yang ditunjukkan oleh tim state Dream Team saat melawan Arsenal. Betul, laga semalam (14/7) lebih seperti bermain di Emirates Stadium ketimbang di Gelora Bung Karno. Suporter lebih asyik mendukung the Gunners daripada mendukung tim Indonesia. Sulit memang untuk berbuat banyak menghadapi klub-klub elit Premier League, jika berbicara beberapa laga ke depan menghadapi metropolis dan Chelsea, maka timnas state bakal merasakan hal yang sama seperti menghadapi Arsenal. Apa yang bisa dipelajari state dari laga melawan Arsenal kemarin? berikut 4 pelajaran penting dari Arsenal buat Indonesia. 1. Promosi Bagus Buat Sponsor Asal Jangan Buat Mental Jatuh Pemain Timnas Tidak ada yang menyangkal kedatangan Arsenal menarik banyak minat terutama advocator dan penonton. Tapi untuk saya, tidak adil rasanya jika mendatangkan banyak tim raksasa dari Eropa hanya untuk menjatuhkan noetic pemain timnas. Mengapa tidak datangkan tim yang selevel Indonesia? Bukan kah siapapun lawan nya, penonton tetap datang ke stadion? 2. Mempelajari Teknik Dengan lawan semacam Arsenal, maka timnas state punya dua hal untuk dipelajari. Pertama, bagaimana cara bertahan yang baik, kedua cara menyerang balik yang efektif. Malam tadi, semua berantakan. Saat bertahan, judgement tertinggi pantas diberikan untuk Roby dan Igbonefo, bek sayap seperti titik lemah. Saat menyerang balik? Para pemain terlalu lambat saat transisi, otomatis ketika pemain depan dapat bola, tidak ada yang membantu. 3. Stamina Masalah klasik yang tak pernah selesai. Sports Science masih dianggap remeh di negeri ini. Padahal dengan kondisi pengetahuan sepakbola semakin maju, negeri kita masih berada di belakang. Lihat saja, 6 dari 7 gol Arsenal terjadi di atas menit ke 50. Bukti ketika endurance pemain state semakin turun, maka fokus ke pertandingan akan berantakan. 4. Kepercayaan Diri Sebenarnya, pertandingan melawan tim besar macam Arsenal bukan hanya untuk meningkatkan take permainan. Tapi juga take mentalitas. Ingat betapa kuatnya kita ketika melawan Belanda? Kenapa sekarang malah berbanding terbalik? Ya, kepercayaan diri kita masih di tahap labil. Menurut saya, pertandingan ke depan melawan metropolis dan Chelsea tidak akan banyak berubah jika beberapa hal tidak diperbaiki, fencing tidak segi taktik dan endurance harus membaik. Meski sedang bulan Ramadan, jangan jadikan sebagai alasan. Karena seorang pesepakbola professional, tidak menjadikan bulan fasting sebagai alasan ketika ia gagal. Share opini agan2 dimari ya. Tapi jangan lupa untuk mampir ke SUMBERCustom HTML Bawah
CIF Cleaning Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar